Sabtu, 29 Maret 2014

PENGGUNAAN MEDIA MASSA dalam PEMILU 2014

Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam penyampaian pesan terutama bagi para pelaku politik. Media massa di gunakan oleh para pelaku politik sebagai sarana penyampaian visi dan misi dari suatu partai politik. MEDIA MASSA? PEMILU ? PARPOL ? Menurut saya semua hal ini saling berketergantungan satu sama lainnya. Kini menjelang pemilu 2014, para politisi mulai menggunakan media massa dengan sangat efektif dan sangat luas tentunya, baik media cetak maupun elektronik. Karena informasi yang di sampaikan melalui media massa dapat menggiring opini publik, yang dimana opini tersebut dapat mempengaruhi masyarakatnya. Salah satu contoh penggunaan iklan politik. Beberapa minggu terakhir ini, sejumlah parpol sudah menayangkan iklan politiknya di berbagai media massa. Iklan politik tersebut sudah mirip dengan kampanye melalui media massa cetak maupun elektronik, padahal parpol belum diperbolehkan melakukan kampanye melalui media massa. Disini kita bisa melihat bahwa parpol atau para pelaku politik sudah melakukan persiapan yang sangat matang sekali untuk mempengaruhi calon pemilih dengan menunjukkan citra yang baik dari partai politiknya. Apalagi jika para pelaku politik itu adalah pemilik media, tentunya pemilik media itu akan mempromosikan partai politik miliknya sendiri dan memanfaatkan pemberitaan yang ada di media massa. Kita tentunya pasti dapat menilai pemilu tahun 2014 ini bahwa para pelaku politik dan partai politik ini menggunakan media massa hanya untuk ajang popularitas semata dan digunakan sebagai bingkai untuk memperlihatkan rasa simpati atau kepedulian mereka di masyarakat dengan melakukan kegiatan sosialiasi yang bertujuan mempegaruhi penilaian publik bahwa partai politik merekalah yang terbaik. Hal semacam itu tentu penting bagi pencitraan parpol yang mereka miliki. Jadi saya dapat simpulkan persaingan politik di tahun 2014 ini sangat tidak sehat karena para politisi atau parpol menggunakan media massa sebagai ajang popularitas untuk mendapatkan pencitraan serta kekuasaan semata dan media massa di jadikan alat untuk saling menyerang antara satu partai dengan partai lainnya dan menjatuhkan partai lain dengan memberitakan berita tentang keburukan-keburukan dari kandidat politiknya. Hal ini tentunya menimbulkan masa depan kehidupan berpolitik kita menjadi tidak berkualitas. Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus bersikap kritis terhadap isi yang di tampilkan media, apakah isi di media itu sesuai dengan fakta atau kebenaran yang ada dan apakah isi berita itu akurat apa tidak. Selain itu kita harus bersikap objektif dan kritis juga dalam memilih seorang pemimpin atau wakil rakyat. Dan kita sebagai masyarakat harus jujur, tidak boleh menerima suapan dana atau menyuap seseorang untuk memilih seorang calon pemimpin. Tetapi kita harus bisa cerdas dalam hal memilih untuk Indonesia lebih baik lagi